Beranda | Artikel
Fadhail Al Quran Karim
Kamis, 14 Desember 2023

FADHAIL AL-QURAN KARIM

Fadhilah Al-Quranul Karim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قال الله تعالى: {اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (23)} [الزمر/23]

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun“.[Az Zumar/39: 23]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قال الله تعالى: {إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا (9)} [الإسراء/9]

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar“, [Al Israa’/17: 9]

Fadhilah orang yang membaca Al-Quran serta mengamalkannya.

عن أبي موسى رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «المؤمِنُ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالأُتْرُجَّةِ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ وَالمُؤْمِنُ الَّذِي لا يَقْرَأُ القُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِه كَالتَّمْرَةِ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلا رِيحَ لَهَا، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لا يَقْرَأُ القُرْآنَ كَالحَنْظَلَةِ، طَعْمُهَا مُرٌّ أَوْ خَبِيثٌ وَرِيحُهَا مُرٌّ». متفق عليه

Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan orang beriman yang membaca Al Qur’an seperti buah Utrujjah, baunya harum, rasanya manis, dan perumpamaan orang yang beriman tidak membaca Al Qur’an seperti buah kurma, tidak ada bau, rasanya manis, dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur’an seperti buah Raihana, baunya harum, rasanya pahit, dan perumpaman orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an seperti buah Handzolah, tidak ada bau, rasanyapun pahit”. Muttafaq ’alaih. [1]

Fadhilah belajar dan mengajar Al-Quran.

عن عثمان رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ». أخرجه البخاري

Dari ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an”. HR. Bukhari. [2]

Fadhilah orang yang ahli Al-Quran.

عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «المَاهِرُ بِالقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الكَِرامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ، وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌّ، لَهُ أَجْرَانِ». متفق عليه

Dari `Aisyah radhiyallahu `anha dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Orang yang membaca Al Qur’an dengan baik, bersama malaikat yang bertugas mengantarkan risalah (untuk  manusia) yang mulia lagi baik, dan orang yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata, ia membacanya dengan sangat sulit, baginya dua pahala”. Muttafaq ’alaih. [3]

Fadhilah berkumpul untuk membaca Al-Quran .

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم- وفيه-: «… وَمَا اجْتَمَعَ قَومٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ الله، يَتْلُونَ كِتَابَ الله، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الملائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ الله فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُه، لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ». أخرجه مسلم

Dari Abu Huraira Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “…tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitabullah dan mempelajarinya bersama melainkan turun kepada mereka ketentraman, rahmat meliputi mereka, para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan para mahluk yang berada  di sisi-Nya”. HR. Muslim. [4]

Fadhilah menjaga hafalan Al-Quran .

عن أبي موسى رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «تَعَاهَدُوا القُرْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّياً مِنَ الإبِلِ فِي عُقُلِهَا». متفق عليه..

Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda:  “Jagalah Al Qur’an ini dengan terus menerus, demi yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh dia (hapalan Al-Qur’an) lebih cepat hilang daripada seekor unta yang ditambatkan”. Muttafaq ’alaih. [5]

Fadhilah menangis saat membaca atau mendengarkan Al-Quran.

عن ابن مسعود  رضي الله عنه قال: قال لي النبي – صلى الله عليه وسلم-: ((اقرأ علي القرآن)) قلت: يا رَسُول اللَّهِ أقرأ عليك وعليك أنزل؟! قال: ((إني أحب أن أسمعه من غيري)) فقرأت عليه سورة النساء حتى جئت إلى هذه الآية: ﴿ فَكَيۡفَ إِذَا جِئۡنَا مِن كُلِّ أُمَّةِۢ بِشَهِيدٖ وَجِئۡنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ شَهِيدٗا ٤١ ﴾ [النساء : ٤١]  قال: ((حسبك الآن)) فالتفت إليه فإذا عيناه تذرفان. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Dari Ibnu Mas`ud Radhiyallahu anhu ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Berkata kepadaku: “Bacakan Al Qur’an untukku”, akupun bertanya: “Wahai Rasulullah, pantaskah aku membaca Al Qur’an untukkmu, sedangkan kepadamu diturunkan?”, beliau bersabda: “Sesungguhnya aku suka mendengarbacaan Al Qur’an dari orang lain”, maka akupun mulai membaca surat An Nisaa’ hingga sampai pada ayat  41:

فَكَيۡفَ إِذَا جِئۡنَا مِن كُلِّ أُمَّةِۢ بِشَهِيدٖ وَجِئۡنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ شَهِيدٗا  [النساء : ٤١]

Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muahammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)”.

Beliau bersabda: “Sekarang cukup”, lalu akupun menoleh kepada beliau, kedua matanya berlinang air mata”. Muttafaq ’alaih. [6]

Fadhilah Orang Yang Melaksanakan Ajaran AlQuran.

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «لا حَسَدَ إلَّا فِي اثْنَتَينِ: رَجُلٌ آتَاهُ الله القُرْآنَ، فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ الله مَالاً، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ». متفق عليه

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda: “Tidak dibenarkan iri hati kecuali kepada dua orang; seorang lelaki yang dberikan oleh Allah hapalan Al Qur’an dan dia membacanya sepanjang malam dan siang, dan seorang lelaki yang diberikan oleh Allah harta lalu ia menginfakkannya sepanjang malam dan siang”. Muttafaq ’alaih. [7]

Fadhilah Membaguskan Suara Saat Membaca AlQuran.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رَسُول اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- يقول: (مَا أَذِنَ اللهُ لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ يَتَغَنَّى بِالْقُرْآنِ يَجْهَرُ بِهِ) . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “Allah tidak mendengar sesuatu seperti Ia mendengar seorang nabi yang bersuara bagus melantunkan Al Qur’an dengan nyaring”. Muttafaq ’alaih. [8]

Fadhilah Surat Al Fatihah.

عن أبي سعيد رافع بن المعلي رضي الله عنه قال : … قلت: يا رَسُول اللَّهِ! إنك قلت لأعلمنك أعظم سورة في القرآن؟ قال: ﴿ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢ ﴾ [الفاتحة: ٢] هي السبع المثاني، والقرآن العظيم الذي أوتيته) رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

Dari Abu Said Raafi’ bin Al Mu’ala Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau telah mengatakan “Aku pasti akan mengajarimu satu surat yang paling agung di dalam Al Qur’an”, beliau bersabda:

 ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ  [الفاتحة: ٢] 

“Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”, surat ini adalah tujuh ayat yang  dibaca secara ulang-ulang dan surat Al Qur’an yang agung yang telah  diwahyukan kepadaku”. HR. Bukhari.[9]

Wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عن طلحة قال: سألت عبد الله بن أبي أوفى: آوْصَى النَبِيُّ- صلى الله عليه وسلم-؟ فَقَالَ: لا، فَقُلْتُ كَيْفَ كُتِبَ عَلَى النَّاسِ الوَصِيَّةُ، أُمِرُوا بِهَا وَلَمْ يُوْصِ؟ قَالَ: أَوْصَى بِكِتَابِ اللهِ. متفق عليه.

Dari Thalhah, ia berkata: “Aku bertanya kepada Abdullah bin Abi Aufa,”Apakah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat ? Dia berkata: “Tidak”. Aku berkata,”Bagaimana mungkin orang–orang diwajibkan berwasiat sedangkan beliau tidak berwasiat? dia berkata: “Beliau berwasiat (untuk berpegang) dengan kitabullah“. Muttafaq alaih. [10]

Fadhilah Membaca Al Quran.
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «اقْرَؤُوا القُرْآنَ، فَإنَّهُ يِأتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعاً لأَصْحَابِهِ، اقْرَؤُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: البَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ، فَإنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَومَ القِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ، تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَؤُوا سُورَةَ البَقَرَةِ، فَإنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ، وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ، وَلا يَسْتَطِيعُهَا البَطَلَةُ». أخرجه مسلم

Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah Al Qur’an karena di hari kiamat ia datang sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya. Bacalah Az Zahrawain, yaitu; surat Al Baqarah dan Ali Imran, nanti, di hari kiamat kedua surat tersebut datang bagaikan dua gumpalan awan, atau bagaikan dua rombongan burung yang terbang membentangkan sayapnya , membela orang yang selalu membacanya, bacalah surat al Baqarah, karena membacanya membawa keberkahan, dan meninggalkannya adalah penyesalan, dan tukang sihir tidak mampu menyihir orang yang membacanya”. HR. Muslim. [11]

Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إذَا رَجَعَ إلَى أَهْلِهِ، أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ؟» قُلْنَا نَعَمْ، قَالَ: «فَثَلاثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلاتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ». أخرجه مسلم

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sukakah salah seorang diantara kalian apabila kembali ke rumahnya mendapati tiga ekor unta gemuk besar yang sedang hamil? Kami berkata: “Tentu”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya tiga ayat yang yang dibaca saat shalat lebih baik baginya daripada tiga ekor unta gemuk besar yang sedang hamil”. H.R. Muslim. [12]

عَنْ عبدِالله بنِ عَمْروٍ رَضِيَ الله عَنْهُما قالَ: قالَ رسُولُ الله- صلى الله عليه وسلم-: «يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرآنِ اقْرَأ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا». أخرجه أبو داود والترمذي

Dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “(Kelak) akan dikatakan kepada orang yang sering membaca Al Qur’an: “Bacalah dan meninggilah, dan bacalah dengan tartil seperti engkau telah membacanya dahulu di dunia secara tartil karena sesungguhnya tempatmu di ayat terakhir yang engkau baca”. HR. Abu Daud dan Tirmizi. [13]

[Disalin dariمختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote

[1] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5059 dan  Muslim no hadist: 797.
[2] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5027.
[3] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :4537 dan  Muslim no hadist: 798.
[4] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 2699.
[5] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5033 dan  Muslim no hadist: 791.
[6] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5050 dan  Muslim no hadist: 800.
[7] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5025 dan  Muslim no hadist: 815.
[8] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5024 dan  Muslim no hadist: 792.
[9] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5006.
[10] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5022 dan  Muslim no hadist: 1634.
[11] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 804.
[12] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 802.
[13] Hadist hasan shahih. diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist: 1664 dan Tarmizi no hadist : 2914.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/94871-fadhail-al-quran-karim.html